Selasa, 20 April 2010

Pangeran Terakhir dari Kekhalifahan Turki Utsmani Wafat di Istanbul



Pangeran Terakhir dari Kekhalifahan Turki Utsmani Wafat di Istanbul

Pangeran senior terakhir dari dinasti yang lahir di istana ke khilafahan Ustmaniyah, meninggal di Istanbul dan akan dimakamkan di dekat makam Sultan sebelumnya di distrik Cemberlitas bekas ibu kota Utsmani.

Osman Ertugrul Effendi yang juga disebut sebagai "The Last Utsmaniyah", akan dimakamkan di dekat Sultan Mahmud II, Abdulhamid II dan Abdulaziz setelah mendapat tanda tangan dari Dewan Menteri, menurut sejarawan Murat Bardakci yang mengatakan kepada salran televisi swasta Turki.

Cucu dari Sultan Abdulhamid II, Osman Ertugrul, dilahirkan pada tahun 1912, dan akan menjadi "Utsman IV" atau "Ertugrul 1 jika Negara Turki tetap merupakan kekhalifahan Utsmaniyah, menurut sejarawan Ilber Ortayli.

Osman Ertugrul Efendi, yang diasingkan dari Istanbul pada tahun 1924 dengan semua anak-anak dari keluarga bangsawan Utsmani - kembali ke Turki pada 1992 untuk pertama kalinya.

Ia bertemu dengan Perdana Menteri Tayyip Erdogan tiga tahun yang lalu di New York. Dia bisa mendapatkan paspor Turki setelah pertemuan itu, paspor yang ia dapat mengakhiri penderitaan yang telah dialaminya sepanjang hidupnya.

Meskipun dirinya tinggal di AS selama 60 tahun, Osman Ertugrul Efendi menolak paspor negara lainnya, ia hanya menginginkan paspor dari negaranya sendiri, ia juga belum menerima kewarganegaraan Amerika, dan bepergian dengan sertifikat khusus yang disebut "dokumen perjalanan" selama hidupnya.

Tahun lalu, istrinya, Putri Zeynep Tarzi, memberikan kejutan resepsi ulang tahun di taman kakaknya Mahmud Tarzi's vila di Bosphorus. Zeynep Tarzi, yang juga menjadi bagian dari keluarga kerajaan Afghanistan dan seorang perintis gynaecologist dan merupakan putri dari Pakize Tarzi yang mendirikan klinik perempuan pertama di Turki, hanya teman-teman dekat suaminya yang di undang pada resepsi ulang tahun tersebut

Masyarakat Turki Berikan Penghormatan Terakhir kepada "The Last Ottoman"

Masyarakat Turki melakukan penghormatan terakhir mereka pada hari Sabtu kemarin (26/9) kepada pangeran terakhir yang lahir di Istana dari dinasti Utsmani yang juga merupakan cucu dari Khalifah terakhir Sultan Abdulhamid II - di sebuah pemakaman di Istanbul, yang turut dihadiri oleh para menteri pemerintahan Turki.

Ratusan pelayat memenuhi halaman Masjid Biru di pusat sejarah kota terbesar di Turki dan berbaris memberikan penghormatan terakhir terhadap jenazah Osman Ertugrul Osmanoglu Effendi yang ada di dalam peti mati, yang terbungkus dalam bendera Turki.

Tiga menteri menghadiri pemakaman Osman Ertugrul Osmanoglu Effendi, yang kakeknya Sultan Abdulhamit II merupakan Sultan ke Khalifahan Utsmaniyah terakhir yang memerintah dengan kekuasaan mutlak.

Perdana Menteri Tayyip Erdogan memberikan kewarganegaraan Turki kepada Osman Ertugrul pada tahun 2004.

Osman Ertugrul, lahir pada tahun 1912 di sebuah istana Istanbul, dan anggota keluarganya dibuang ketika Kekhalifahan Utsmaniyyah runtuh dan digantikan oleh Republik Turki pada tahun 1923.

Dia menghabiskan sebagian besar hidupnya di Amerika Serikat dan datang ke Turki pada tahun 1992 di bawah amnesti.

Doa pemakaman bagi dirinya dilakukan di Masjid Biru.

10 komentar:

  1. kalo menilik kembali sejarah Turki, memperlakukan keturunan Turki Utsmani dengan cara seperti itu sangant tidak tau terimakasih, menegusir dari tanah kelahiran bahkan tidak bisa mendapatkan kewarganegaraannya sendiri. Semoga pemerintahan Erdogan bisa mengembalikan kejayaan Islam di Turki sebagaimana jasa-jasa para khalifah era Turki Utsmani.

    BalasHapus
  2. Bagaimana dengan keturunan beliau.. apa kah masih ada... apakah beliau mempunyai bamyak anak laki2 dan banyak cucu laki2..?

    BalasHapus
  3. iyaa iyaa kok ga manusiawi getu.. negara kita pun bnyk kerajaaan2 tp keturunan nya msh dpt hdp di istana nya dan tetap di hormati.. meski sdh tdk menjalankan pemerintahan.. di india pun kerajaan mughal keturunan nya tdk diperhatikan.. bahkan mereka hdp sangat miskin.

    BalasHapus
  4. ya itulah bangsatnya kekejaman nasrani,benar2 ngancurin islam

    BalasHapus
  5. bkn.. itu ulh attaturk yg benci dgn kerajaan.. attaturk itu presiden prtma turki.. makanya negara itu di beri nama turk atau yg kita sebut turki.. attaturk itu yg mengusir mereka.. attaturk itu iblis jahanam.. bhkn waktu msh mnjbt jd presiden dia mlrg hijab dan memprbolhkn org main musik ketika umat islam sdg sholat..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Attaturk adalah sebuah gelar pemberian, bukan nama. Arti Attaturk = Bapak Bangsa Turki. Seperti halnya alm. presiden Soeharto yg dianugerahi gelar Bapak Pembangunan (oleh pengikut-pengikutnya).
      Dan perlu diketahui bhw nama turki bukan diambil dari nama gelar attaturk.
      Nama turki sudah ada sejak beratus-ratus tahun sebelumnya (https://en.wikipedia.org/wiki/Turkic_Khaganate).
      Kemal Pasha adalah mantan veteran perang dunia 1 yg menghilangkan kekalifahan dan negara monarki (sistem negara kerajaan) di Turki dan menggantinya dengan sistem pemerintahan sekular (model Barat).
      Pada saat itu banyak orang di seluruh dunia, terkagum-kagum dengan ide-ide/pemikiran-pemikiran sekular dan hasil yg dicapai oleh dunia (eropa) barat dengan teknologi, seni dll yg memberikan kemakmuran. Disamping mendapatkan kemamkmuran dengan menjajah negeri-negeri di asia dan di afrika (salah-satunya negeri kita, Indonesia).

      Hapus
  6. Alfatihah buat keluarga Kekaisaran Khalifah Usmaniyah khilafah..3x harus kembali di dunia ini agar ummat islam tdk pecah satu sama lain juga buat saudara kita di palestina Al Quds ibukota palestina.... Amin.3x Allah Ahad...

    BalasHapus
  7. Semoga turki kembali kepada alquran dan assunnah amin

    BalasHapus