Selasa, 20 April 2010

Keturunan Nabi Muhammad di Eropa

PADA suatu waktu, seorang putri terkemuka anggota kerajaan Inggris dari wangsa Saxe-Coburg, berdialog dengan seorang pria Jawa gelap berwajah kearab-araban. Mereka berdua berkenalan baik, meski berasal dari dua budaya yang jauh berseberangan penuh perbedaan. Sang putri ingin sekali sahabatnya itu mau mengikuti keyakinannya.

“Bagaimana saya bisa seperti itu, kalau penganutnya melakukan kekejian terhadap bangsa saya”, jawab si pria dengan jujur, yang lama menetap di benua Eropa. Sang putri tidak bisa meyakinkan keinginannya kepada sahabatnya itu. Padahal secara genealogis, kedua sahabat itu bersaudara atau masih pertalian darah. Lho koq bisa?

victoria duchess of kentSang putri itu bernama Victoria dari keluarga bangsawan terhormat Saxe-Coburg. Dia menantu dari Raja George III dari Inggris. Suaminya adalah Edward, yang bergelar Duke of Kent. Dengan demikian Victoria bergelar Duchess of Kent sekaligus ibu kandung Ratu Victoria, ratu Inggris terbesar dan terlama dalam monarki Inggris. Menurut ahli genealogis keduanya bersaudara sedarah berjauhan sekali. Victoria adalah keturunan Nabi Muhammad, melalui para khalifah yang berkuasa di Spanyol (lihat silsilah seri 22). Sedangkan Raden Saleh bernama asli Sayyid Shaleh bin Husain bin Yahya atau sering dipanggil Raden Saleh Syarif Bustaman. Ayahnya bernama Sayyid Hussein bin Alwi bin Awal bin Yahya dan ibunya adalah cucu Sayyid Abdullah Bustaman dari keluarga Bustaman yang terkenal. Raden Saleh berasal dari keluarga bin Yahya yang merupakan satu dari banyak keluarga atau marga Alawiyah di Indonesia, yaitu keluarga keturunan Nabi Muhammad. Raden Saleh sering diasuh pamannya yang juga menjadi menantu raja Jawa, KGPAA Mangkunegara I.

Pengakuan atas pembuktian para ahli silsilah di barat, bahwa Nabi Muhammad menurunkan anak-anak cucu pada kalangan bangsawan di Eropa, banyak mendapat tanggapan yang cenderung menihilkan pendapat itu. Meskipun banyak yang yakin hal itu mungkin terjadi. Bahkan kalangan yang meyakinkan darah Nabi mengalir di setiap anggota kerajaan Eropa, tetap berkukuh akan ada selalu cara membuktikannya. Kalau misalnya bangsawan Eropa bukan merupakan keturunan Nabvi Muhammad melalui si A, mereka dapat membuktikannya melalui si B. Jika tidak bisa atau tidak diterima sejarah, mereka akan membuktikannya melalui si C tetapi melalui dinasti A atau B atau C. Ada banyak kemungkinan untuk hal itu. Dan mereka selalu berlomba untuk melakukan hal itu berikut pembuktian ilmiah dengan mempertaruhkan kredibilitasnya.

Misalnya, banyak ahli yang meributkan status Putri Zaida (lihat silsilah seri 22). Ada yang berpendapat dia bukan anak Muhammad II al Mutamid, si Emir di Sevilla. Dia adalah keponakan sang Emir atau anak dari saudara kandungnya. Hal ini secara genealogis tidak masalah, karena anak atau bukan tetap memiliki hubungan darah, selama sang putri dianggap sebagai keponakannya.

Yang menjadi masalah lagi adalah status Putri Zaida sendiri. Zaida memang bukan pasangan tunggal dari Raja Alfonso VI dari Leon dan Castile. Si Alfonso memiliki beberapa istri, yang menurut catatan sejarah ada lima orang istri. Bonusnya, dia juga punya selir diantaranya adalah Zaida. Jadi Zaida itu menurut pendapat beberapa sejarahwan adalah selir Alfonso VI. Zaida dibaptis dengan nama Isabelle dan hanya memberikan seorang anak untuk Alfonso VI, yang mati muda dan diberi nama Infante Don Sancho yang tewas dalam Pertempuran Ucles bulan Mei 1108.

Pertengkaran tentang status Putri Zaida, bukan berarti menghilangkan banyak upaya orang untuk mencari hubungan darah antara Nabi Muhammad dengan bangsawan Eropa. Ada beberapa ahli genealogi bersikukuh adanya pertalian darah antara Nabi dengan bangsawan Eropa itu. Misalnya ada yang menyebut bahwa ada dua anak perempuan Nabi yang menikah dengan Khalifah Usman bin Affan secara berturut-turut (turun ranjang). Dari perkawinan itu membuah anak yang menjadi istri Marwan. Marwan adalah sekretaris pribadinya Khalifah Usman bin Affan dan akhirnya menjadi Khalifah ke 3 dalam dinasti Ummayah. Dari perkawinan dengan anak Nabi itu, Marwan menurunkan para khalifah dinasti Ummayah, hingga berkuasa di Spanyol.

Selama di Spanyol itu, ada keturunan mereka yang bernama Abu Nazar Lovesendes, yang menetap di dekat kota Oporto di bagian utara Portugal. Di sana Abu Nazar mendirikan biara Santo Tirso de Ribadave. Yang menarik disini, dia dan banyak anggota keluarganya menggunakan ‘cid’, yang berasal dari kata as-Sayyid, sebuah gelar yang sering digunakan para keluarga Ummayah. Sebuah buku yang diterbitkan pada abad 13 di Portugal, menggambarkan Abu Nazar itu sebagai cucu dari cucunya Aboail Rey de Cordova. Sekarang ini keturunan mereka memakai nama keluarga de Maya, yang mungkin berasal dari nama nenek moyang mereka yaitu dinasti Ummayah. Keluarga de Maya menguasai daerah utara Portugal yang keturunannya kini menjadi anggota keluarga kerajaan Portugal dan Brazil, yaitu Braganca. Brasil adalah jajahan Portugal yang dulunya berbentuk monarki sebelum menjadi republik.

Dan anehnya, para pangeran lokal di Brasil yang kakek moyangnya pernah menjadi raja Brasil, begitu bangga dapat ditelusuri bahwa moyang mereka adalah Nabi Muhammad, melalui Abu Nazar.

Banyak memang celah untuk mencari jejak para nenek moyang bangsawan Eropa hingga ke Nabi Muhammad. Ini disebabkan karena para penguasa Arab terlalu lama berkuasa di Sppanyol untuk rentang selama 800 tahun. Selama masa itu, sangat mustahil tidak terjadi perkawinan antara pendatang dengan penguasa local yang berlainan agama. Apalagi saat Islam berkuasa lama di Spanyol dan Portugal, sering terjadi perkawinan silang antara Islam dan Kristen. Ini dilakukan untuk sekedar konsolidasi kekuatan agar kekuasaan mereka tetap utuh dan tidak goyah.

Apapun jalur silsilah yang ingin dicari dari Nabi Muhammad sampai kepada bangsawan Eropa, banyak akan melalui Ratu Victoria. Dari sang ratu ini, menurunkan para anggota kerajaan di banyak negara monarki Eropa. Jadi tak mengherankan Ratu Victoria sering disebut “Mother of Europe” dalam arti yang sebenarnya. Dalam monarki Inggris, dia adalah nenek dari kakeknya Ratu Elizabeth II.

duchess of kent with 5 yrs victoriaAnak tertua Ratu Victoria, yaitu Putri Victoria menikah dengan Kaisar Jerman Frederick III. Putranya, Arthur yang bergelar Duke of Connaught menikah dengan Putri Louise Margaret dari Prussia. Pasangan ini dikarunia putri bernama Margaret yang dipersunting oleh Raja Swedia Gustav VI Adolf, yang kemudian memiliki seorang putri yang menikah dengan Frederik IX, raja Denmark, sekaligus ibunda dari Ratu Margrethe II dari Denmark yang berkuasa sekarang. Denmark adalah negeri yang pernah bermasalah dengan masalah penghinaan terhadap Nabi Muhammad beberapa waktu lalu.

Ratu Victoria juga menurunkan raja-raja Norwegia, melalui anaknya yang juga menjadi raja Inggris, Edward VII. Sang raja punya putri bernama Maud yang menikah dengan Raja Norwegia Haakon VII, yang menjadi ayah Raja Olav V dan kakek dari raja Norwegia sekarang, Harald V. Cucu Ratu Victoria yang bernama Margaret pernah menjadi istri pertama dari Raja Swedia Gustav VI Adolf, yang kemudian menjadi kakek dari Raja Carl XVI Gustal, raja Swedia sekarang. Ratu Victoria juga mempunyai seorang cucu, seorang putri bernama Victoria Eugenia yang dinikahi oleh Raja Spanyol Alfonso XIII. Pasangan ini menjadi nenek kakek dari Raja Juan Carlos I, raja Spanyol sekarang.

Ratu Beatrix dari Belanda juga sedarah dengan Ratu Victoria melalui Raja George II dari Inggris. Kakek Ratu Victoria, yaitu Raja George III adalah cucu dari Raja George II. Nah, George II ini punya seorang putri bernama Anne yang menikah dengan Willem V, Pangeran Oranje. Cicit mereka adalah Raja Belanda yang bernama Willem II, yang akhirnya dikarunia juga cicit yang bernama Juliana, ibunda Ratu Beatrix, ratu Belanda sekarang. Begitupun dengan wangsa Romanov yang berkuasa di Rusia sebelum tsar mereka yang terakhir dieksekusi mati oleh kaum Bolshevik tahun 1917.

Tsar Nikolas II dari Rusia menikah dengan cucu Ratu Victoria yang bernama Alexandra. Mereka dikarunia beberapa anak, namun yang paling controversial adalah Anastasia. Banyak yang menduga Anastasia lolos dari eksekusi dan menjadi legenda hidup sampai sekarang. Masih banyak lagi anggota bangsawan Eropa, seperti Liechtenstein, Monako, Yunani, Yugoslavia, bahkan keluarga Grimaldi dari Monako, yang beberapa menjadi keturunan Ratu Victoria dan bisa ditelusuri sampai ke nenek moyang mereka dari Arab, Nabi Muhammad.

Dengan demikian, silsilah Nabi Muhammad sampai kepada anggota keluarga kerajaan negara-negara monarki Eropa dapat ditelusuri dengan baik, meskipun selalu ada perdebatan terhadap beberapa tokoh yang selalu dipertanyakan oleh ahli silsilah. Seperti dalam silsilah pada serial 22, dari Nabi Muhammad sampai pada generasi ke 18, masih bisa diterima oleh sejarah. Artinya tidak banyak yang mempertanyakan status perkawinan atau status anak dari mereka. Begitupun juga dari generasi ke 22 hingga generasi ke 31, yaitu keluarga Plantagenet, yang menjadi moyang banyak monarkis Eropa. Sedangkan dari generasi 31 sampai sekarang, tidak ada penolakan sama sekali dari para ahli sejarah maupun genenlogi. Artinya keabsahan keturunan itu diterima dengan baik oleh semua pihak dan tentunya oleh sejarah sebagai sebuah kebenaran.

Hanya saja masalah Putri Zaida selalu menjadi perdebatan hangat hingga kini. Namun, seperti saya tulis, tetap saja ada upaya untuk menghubung-hubungkan antara Nabi Muhammad dengan kaum bangsawan Eropa dengan kajian sejarah yang amat luas dengan kredibilitas serta keabsahan yang tinggi.

Kalau kenyataannya mereka saling bersaudara, mengapa mereka saling berseteru. Jerman yang jelas-jelas kaisarnya menjadi menantu Ratu Victoria, berani-beraninya berperang dan menyerang Inggris pada perang jagat awal tahun 1940an. Padahal Adolf Hitler pernah memuji kecantikan Ratu Elizabeth II ketika dia masih anak-anak, tetapi memberi julukan yang sebaliknya kepada ibu suri (ibunda Ratu Elizabeth II), sebagai “the most dangerous woman in Europe”. (Dari Iwan Satyanegara/Balytra)

4 komentar:

  1. Sebagai Tambahan...

    (HOT NEWS) Inilah 6 Bukti Genealogy, PRINCE WILLIAM of ENGLAND keturunan NABI MUHAMMAD?
    http://www.lintasberita.com/Dunia/Berita-Dunia/hot-news-inilah-6-bukti-genealogy-prince-william-of-england-keturunan-nabi-muhammad

    BalasHapus
  2. jangan lupakan kerajaan normandy memiliki darah arab yang kental, namun apakah itu diawali dari sevilla atau dari cordoba atau mungkin imigran arab dan afrika utara (berber) yang mendirikannya, kita tau diawal masehi banyak kerajaan berber disepanjang pantai selatan eropajangan lupakan kerajaan normandy memiliki darah arab yang kental, namun apakah itu diawali dari sevilla atau dari cordoba atau mungkin imigran arab dan afrika utara (berber) yang mendirikannya, kita tau diawal masehi banyak kerajaan berber disepanjang pantai selatan eropa

    BalasHapus
  3. APAKAH ADA KETURUNAN AHLUL BAIT?

    Dlm Al Quran yang menyebut 'ahlulbait', rasanya ada 3 (tiga) ayat dan 3 surat.

    1. QS. 11:73: Para Malaikat itu berkata: "Apakah kamu merasa heran tentang ketetapan Allah? (Itu adalah) rahmat Allah dan keberkatan-Nya, dicurahkan atas kamu, hai ahlulbait. Sesungguhnya Allah Maha Terpuji lagi Maha Pemurah".

    2. QS. 28:12: Dan Kami cegah Musa dari menyusu kepada perempuan-perempuan yang mau menyusukan(nya) sebelum itu; maka berkatalah Saudara Musa: 'Maukahkamu aku tunjukkan kepadamu 'ahlulbait' yang akan memeliharanya untukmu, dan mereka dapat berlaku baik kepadanya?

    3. QS. 33:33: "...Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu 'ahlulbait' dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya".

    Sedangkan ditinjau dari sesudah ayat 33 yakni QS. 33:34, 37 dan 40 dan bukan hanya QS. 33:33, maka lingkup ahlul bait menjadi universal:

    1. Kedua orang tua para nabi/rasul;.

    2. Saudara kandung para nabi/rasul.

    3. Isteri-isteri beliau.

    4. Anak-anak beliau baik perempuan maupun laki-laki.

    Bagaimana Saidina Ali bin Abi Thalib ya jika merujuk pada ayat-ayat ahlul bait pastilah bukan termasuk kelompok ahlul bait.

    Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

    “Tidak ada seorangpun yang mengaku (orang lain) sebagai ayahnya, padahal dia tahu (kalau bukan ayahnya), melainkan telah kufur (nikmat) kepada Allah. Orang yang mengaku-ngaku keturunan dari sebuah kaum, padahal bukan, maka siapkanlah tempat duduknya di neraka” (HR. Bukhari dan Muslim).

    Kesimpulan dari tulisan di atas, bahwa pewaris tahta 'ahlul bait' yang terakhir hanya tinggal bunda Fatimah. Berarti anaknya seperti Saidina Hasan dan Husein maupun yang perempuan bukanlah pewaris tahta AHLUL BAIT.

    BalasHapus
  4. Keturunan nabi ko agamanya beda hahah

    BalasHapus